Sebuah Monolog Sepi


Sebuah monolog Sepi

Anganan dan khayalan,
Itulah simbolik sebuah kehidupan,
sebagai pembakar semangat sebuah perjuangan,
demi mencapai satu arah tujuan
ke arah satu kejayaan dan kegembiraan

Angananku ini sebuah monolog sepi,
Yang selalu ku dambakankan saban hari,
Mengharapkan suatu kebahagiaan hadir menjelma,
Dalam perjalananku meniti sebuah kehidupan ini,
Ku inginkan seorang peneman,
Sebagai penghiburku di jalanan ini,
Sebagai penghias penyeri hidupku ini,
Sebagai  pelengkap diriku menuju hari bahagia

Monolog ini aku tujukan untukmu,
Biarpun sepi namun bererti,
Itulah interpretasi kasihku untukmu,
Bukannya rintihan tapi luahan,
Sekadar mahukan sebuah pengertian,
Dan hanya itu ku mahukan,
Sekadar kau mengerti isi hati ini


 Asyraff Benjamin, Institut Bahasa Melayu Malaysia
2012

4 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...